Minggu, 27 September 2009

Novel Perdana


Tak mudah menulis novel. Butuh daya napas kuat dan fisik yang tangguh. Bahan sudah ada untuk diolah menjadi tulisan, namun fisik sudah meminta istirahat. Di sanalah komprominya. Terus atau istirahat? Persoalannya, jika novel yang kita garap tak ada sangkut paut dengan kesepakatan penerbit dan tak ada deadline, maka kita bisa enjoy menulis novel kapan pun. Berbeda dengan menulis novel yang sudah dipesan penerbit. Nah, itu terjadi pada saat saya menulis novel Slonong Boy Millionaire.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar